Bukittinggi--Dalam rangka optimalisasi pencegahan terjadinya pelanggaran pemilu pada Pemilu Anggota DPR, DPRD tingkat 1 dan II, anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Pemilu Presiden dan Wapres tahun 2024, Bawaslu kota Bukittinggi gelar Sosialisasi pengawasan partisipatif pemiu serentak tahun 2024 di Balairung Campago Resort Hotel pada Selasa(15/11).
Acara tersebut digelar dengan tema "Peran Strategis Perempuan Mendorong Pemilu yang Demokratis
Menuju Kesejahteraan dan Keadilan, ".
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Bawaslu Ruzi Haryadi, S.Ag, M.A, selaku divisi sumber daya manusia, organisasi, pendidikan, pelatihan, data dan informasi, Eri Vatria, S.Ag, M.H, Divisi hukum, pencegahan, partisipasi dan hubungan masyarakat Bawaslu Kota Bukittinggi, Asneliwarni, S.H, M.H Divisi penanganan pelanggaran, penyelesaian sengketa Bawaslu Kota Bukittinggi.
Selanjutnya diundang sekelompok organisasi perempuan yakni Dasa Wisma, Kohati Cabang Bukittinggi, PMII Perempuan, GMNI Perempuan, Forhati, Aisyiah, Persatu, Fatayan, Imawati, dan 5 wartawati dari Media media Bukittinggi.
Dalam sambutannya Ketua Bawaslu kota Bukitinggi Ruzi Haryadi menyampaikan sekaligus membuka secara resmi acara ini.
Ia mengucapakan banyak terima kasih pada kehadiran sekelompok organisasi perempuan di Bukittinggi.
"Mudah-mudahan pertemuan ini membawa manfaat bagi semua terutama kaum strategis perempuan dalam Pemilu 2024 nanti, " harapnya.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Sementara itu dalam sambutannya Ibu Eri Patria menyampaikan, ibu ibu yang hadir disini merupakan subjek yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin.
"Didalam Bawaslu ada tag line bersama rakyat awasi pemilu yang artinya Bawaslu itu mulai dari RI sampai provinsi ada 5 ada 3,
Maka Bawaslu memiliki tagline bersama rakyat awasi pemilu tanpa dibantu oleh ibu-ibu dalam mengawal pemilu.
.
"Pengawas boleh 1 tapi Mata ada dimana mana , dan menjadi perpanjangan tangan kami untuk mengawasi tahapan pemilu sesuai dengan peraturan perundangan undangan yang berlaku, " ujarnya.
Pemerintah juga perlu diawasi seperti kinerja Wako dan Wawako, Masyarakat juga perlu diawasi contoh jika merusak alat peraga kampanye, memilih lebih dari satu kali, itu semua akan dikenakan tindak pidana.
Bagi - bagi uang di TPS, intimidasi atau ancaman,
Pemateri selanjutnya dari narasumber Heru Permana
Perempuan memiliki akses yang terus meningkat tergantung bagaimana perempuan itu berjuang, tidak selalu didominasi oleh laki-laki.
Untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan , ibu - ibu harus memiliki
Tujuan sosialisasi terkait pengawasan partisipatif terutama juga bagaimana peran perempuan bisa menjadi bagian dari pengawas partisipatif ini bisa optimal dan ada kesadaran dari masyarakat khususnya dari kaum perempuan untuk berperan serta dan mempunyai kesadaran dalam mengawal integritas proses pemilu.
Dengan tujuan agar pemilu yang akan dilaksanakan pada Pemilu serentak ini bisa menghasilkan pemimpin atau wakil rakyat yang berintegritas dan berkualitas sesuai dengan apa yang menjadi komitmen dari masyarakat pemilih, termasuk didalamnya pemilih dari kaum perempuan.
"Kita berharap peran perempuan menjadi dimensi yang membuat dinamika politik akomodatif dan berkeadilan untuk kesetaraan akan lebih baik pada 2024, " paparnya.
Di Bawaslu, kolaborasi dengan pegiat perempuan, pegiat pemantau, semakin ditingkatkan dengan harapan Bawaslu memiliki jejaring yang lebih kuat dalam rangka peningkatan kapasitas menyongsong pemilu 2024.(Linda).